Tertunda Sebulan, Kapal Tanker Pengangkut LNG Asal Qatar Kembali Lewati Laut Merah

Empat kapal tanker yang digunakan untuk pengiriman gas alam cair (LNG) Qatar dikabarkan telah kembali beroperasi setelah berhenti selama beberapa hari di tengah serangan yang dilakukan kelompok bersenjata Houthi di Laut Merah. Kapal tanker LNG Al Rekayyat telah kembali berlayar melalui Laut Merah dan menuju Qatar, menurut situs pelacakan kapal LSEG pada Selasa (16/1/2024). “Kapal Al Ghariya, Al Huwaila dan Al Nuaman, yang memuat LNG Qatar, juga sedang bergerak, namun telah mengubah arah menuju selatan meskipun mereka masih memberi isyarat kepada Terusan Suez sebagai tujuan mereka,” kata situs tersebut.

Ketiga kapal tanker tersebut telah berhenti di lepas pantai Oman sejak 14 Januari 2024. Adapun perkiraan waktu kedatangan kapal Al Nuaman juga telah tertunda selama lebih dari dua minggu hingga 4 Februari 2024 dari sebelumnya dijadwalkan pada 19 Januari 2024. Sebagaimana diketahui, kapal kapal komersial telah berhenti sejenak atau mengalihkan perhatian dari Laut Merah yang mengarah ke Terusan Suez, jalur tercepat pengiriman barang dari Asia ke Eropa.

Tertunda Sebulan, Kapal Tanker Pengangkut LNG Asal Qatar Kembali Lewati Laut Merah Kapal kapal Tanker Pembawa Gas Alam Cair LNG Milik Qatar Melanjutkan Perjalanan di Jalur Laut Merah Kapal Tanker Pengangkut Minyak Milik Inggris Pollux Rusak Dihantam Rudal di Laut Merah

AS KAGET, Kapal Tanker RI Lewati Laut Merah dengan Mudah, Lolos dari Serangan Houthi Houthi Yaman Serang Kapal Tangker Pengangkut Gas Cair di Laut Merah Rudal Yaman Hantam Kapal Perang dan Tanker AS di Teluk Aden, Laut Merah

Harga Minyak Dunia Melonjak Setelah Roket Houthi Hajar Kapal Tanker Trafigura di Laut Merah VIDEO Houthi Izinkan 64 Kapal Tak Terafiliasi Israel Lewati Laut Merah, Termasuk Kapal RSI Indonesia Kapal kapal LNG termasuk di antara banyak kapal yang terpaksa mengambil rute yang lebih panjang mengelilingi Afrika melalui Tanjung Harapan.

Analis memperkirakan rute Tanjung Harapan bisa menambah sekitar sembilan hari dari 18 hari perjalanan dari Qatar. Rute yang lebih panjang akan mengakibatkan penundaan pengiriman. Meski begitu tingkat penyimpanan gas di Eropa tercatat masih stabil.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *