Anak-Anak Lebih Rentan Alami Rabies Dibandingkan Orang Dewasa

Anak anak lebih rentan dibandingkan orang dewasa terkena rabies dari hewan penular. Kenapa demikian? Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes dr. Imran Pambudi, MPHM mengungkapkan alasannya. Menurut Imran, semakin dekat gigitan anjing rabies dengan syaraf seperti kepala, maka semakin cepat alami infeksi.

"Semakin dekat dengan syaraf, misal kepala, semakin cepat," ungkapnya pada konferensi pers virtual, Sabtu (3/6/2023). Ukuran tubuh anak anak yang masih kecil membuat rentan karena langsung tergigit di area dekat kepala, seperti leher. "Makanya yang meninggal, kebanyakan anak kecil. Karena digigit anjing langsung kena kepala," paparnya lagi.

Berbeda dengan orang dewasa yang sudah memiliki postur tubuh lebih tinggi dibandingkan anak anak. Sehingga bagian yang tergigit biasanya jauh dari area syaraf seperti kepala. Hadiah BWF World Tour Finals 2023 Wakil Indonesia: Jojo Full Senyum, Modal Nikah Kembali Halaman 3

Anak Anak Lebih Rentan Alami Rabies Dibandingkan Orang Dewasa Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 4 SD Halaman 117: Apa Tujuan Infografik? Mitos atau Fakta Anak Lebih Rentan Alami Anemia Dibanding Orang Dewasa? Ini Tanggapan Dokter

Kehidupan Asli Gunawan Dwi Cahyo Cerai dari Okie Agustina, Kondisi Adik Tiri Keisha Alvaro Terekam Halaman 4 Gejala Kecacingan Antara Anak dan Orang Dewasa Berbeda, Dokter: Dewasa Lebih Ringan Gejalanya Mengapa Perempuan Rentan Alami Masalah Tulang Dibandingkan Laki Laki?

Hasil Klasemen Liga Inggris: Manchester City Terpeleset, Arsenal dan Liverpool Umbar Senyum Halaman all "Kalau dewasa tidak, masih ada waktu. Kalau anak anak cepat sekali menjadi buruk kondisinya," kata Imran lagi. Lebih lanjut, Imran pun mengingatkan untuk segera membawa diri saat tergigit hewan yang diduga menjadi penular rabies.

Nyatanya, sebagian besar kematian diakibatkan karena terlambat dibawa ke fasilitas kesehatan "Karena merasa gigitannya kecil kok, gak sampai berdarah kok. Kemudian itu anjing tetangga yang sering main dengan saya kok. Jadi menyepelekan," urai Imran. Sehingga mayarakat baru datang pada kondisi di atas satu bulan setelah digigit.

"Artinya kalau sudah satu bulan kita tidak tahu lagi, hewannya seperti apa. Dan rata rata, mereka baru panik ketika tahu anjing yang mengigit itu mati," tutupnya. Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *